Sabtu, 15 September 2012

Contoh latar belakang karya tulis ilmiah :


Pendeteksi Hujan Sederhana dengan menggunakan Buzzer
     Latar Belakang
Hujan memang merupakan anugerah yang tak ternilai harganya dari Tuhan, tanpa hujan para petani bisa gagal panen, tanpa hujan sumur-sumur yang ada menjadi kering dan masyarakat bisa  kekurangan sumber air.
Hujan juga kerap kali juga tidak di inginkan oleh masyarakat, seperti hujan  lebat terus menerus sepanjang hari karena bisa menyebabkan banjir, hujan badai dengan angin puting beliung yang bisa menyebabkan tumbangnya pohon-pohon di jalan dan menghancurkan rumah-rumah penduduk.
Pada dasarnya, hujan yang dapat menyebabkan banjir sesungguhnya ulah  manusia itu sendiri, mereka membuang sampah sembarang di pinggir sungai, membangun tempat tinggal di pinggir kali, padahal pemerintah sebelumnya sudah mengingatkan tidak boleh membangun tempat tinggal di pinggir kali karena dapat menyebabkan banjir, tetapi nasi sudah menjadi bubur, akhirnya mereka membangun tempat tinggal disana, ketika ingin digusur oleh pemerintah  mereka merengek sudah membayar tanah disana oleh oknum tertentu tanpa diketahui oleh pemerintah dan pada akhirnya mereka hanya bisa pasrah.
Sebagaimana kita tahu , di Indonesia beberapa bulan yang lalu mengalami musim hujan terutama pada bulan  Januari-Februari, hujan turun begitu lebat. Banyak warga yang sedang tidur lalu tiba-tiba hujan  lebat sehingga dapat menyebabkan tempat tinggal warga banjir dan  menenggelamkan barang-barang milik mereka dan  itu disebabkan karena mereka tidak tahu kapan datangnya hujan.
Untuk mengatasi hal ini, penulis  membuat suatu alat elektronika sederhana yang diberi nama “Pendeteksi Hujan Sederhana”, selain harganya terjangkau alat ini juga memudahkan  masyarakat untuk mengetahui bahwa hujan sedang turun yang di tandai dengan bunyinya buzzer sehingga mereka yang sedang tertidur lelap bisa mengetahui bahwa diluar sedang hujan dan mereka bisa menyelamatkan barang-barang mereka sebelum datangnya banjir

Sabtu, 01 September 2012

Alasan Kenapa Amerika Gak Nyerang Indonesia


 Pentagon membayangkan jika AS terpaksa harus menyerang Indonesia berapa kerugian yang harus di pikul pihak AS dan berapa keuntungan pihak indonesia dari kehadiran tentara AS di sana?
Begitu memasuki perairan dataran indonesia, mereka akan di hadang pihak
bea cukai karena membawa masuk senjata api dan senjata tajam serta peralatan
perang tanpa surat izin dari pemerintah RI,Ini berarti mereka harus menyediakan
Uang Damai, coba hitung berapa besarnya jika bawaanya sedemikian banyak.
                                                                                          
Kemudian mereka mendirikan Base camp militer , bisa di tebak di sekitar base
camp pasti akan di kelilingi olehpenjual Bakso, Tukang Es kelapa,lapak
VCD bajakan, sampai obral kaos kaki Rp.10000 3 Pasang.Belum lagi para pengusaha
komedi puter bakal ikut mangkal di sekitar base camp juga.

Kemudian kendaraan-kendaraan tempur serta tank -tank lapis baja yang diparkir dekat base camp akan di kenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perpakiran daerah. Jika dua jam pertama perkendaraan dikenakan Rp. 10.000,- (maklum tarif orang bule), berapa yang harus di bayar AS kalau kendaraan & tank harus parkir selama sebulan.

Sepanjang jalan ke lokasi base camp pasukan AS harus menghadapi para
Mr.Cepek yang berlagak memperbaiki jalan sambil memungut biaya bagi kendaraan
yang melewati jalan tersebut. Dan jika kendaran tempur dan tank harus membelok
atau melewati pertigaan mereka harus menyiapkan recehan untuk para Mr. Cepek.
Suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan jika harus berkonvoi, karena
konvoi yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamen, pengemis dan
anak-anak jalanan, ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi. Belum lagi
jika di jalan bertemu polisi yang sedang bokek, udah pasti kena semprit kerena
konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang harus di keluarkan.

Di base camp militer, tentara AS sudah pasti nggak bisa tidur,karena nyamuknya
masya Allah, gede-gede kayak vampire. Malam hari di hutan yang sepi mereka
akan di kunjungi para wanita yang tertawa dan menangis. Harusnya mereka
senang karena bisa berkencan dengan wanita ini tapi kesenangan tersebut akan
sirna begitu melihat para wanita ini punya bolong besar di punggungnya.

Pagi harinya mereka tidak bisa mandi karena di sungai banyak dilalui Rudal
Kuning yang di tembakkan penduduk setempat dari Flying helicopter alias wc
terapung di atas sungai.

Pasukan AS juga tidak bisa jauh jauh dari pelaratan perangnya, karena disekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap mempereteli peralatan perang canggih yang mereka bawa. Meleng sedikit saja tank canggih mereka bakal siap dikiloin.
Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya siap merebut
jip-jip perang mereka yang kalau di dempul dan cat ulang bisa di jual mahal
ke anak-anak orang kaya yang pengen gaya-gayaan.

Dan yang lebih menyedihkan lagi badan pasukan AS akan jamuran karena tidak
bisa berganti pakaian. Kalau berani nekat menjemur pakaiannya dan meleng
sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar jatinegara dilapak-lapak
pakaian bekas. Peralatan telekomunikasi mereka juga harus di jaga ketat, karena
para bandit kapak merah sudah mengincar peralatan canggih itu.

Di samping itu mereka juga harus minta izin kepada RT/ RW dan kelurahan
setempat, berapa meja yang harus di lalui dan berapa banyak dana yang harus
di siapkan untuk meng-Amplopi pejabat-pejabat ini.

Para komandan di pasukan AS ini juga akan kena tugas tambahan mengawasi para
prajuritnya yang banyak menyelinap keluar base camp buat nonton dangdut diRW 06, katanya ada Inul di sana
.
Setelah menimbang cost and benefit akhinya Rumsfield memutuskan
TIDAK AKAN MENYERANG INDONESIA !