Ramalan bangsa Maya dipetakan melalui mekanisme perhitungan
ilmu perbintangan yang rumit dan sama sekali tidak ada penjelasan tentang Hari
Kiamat seperti yang di gembor-gemborkan sebagian orag yang tidak mengerti
perihal ini.
Masa pemurnian total merupakan masa dimana bumi memasuki
zona nil sebagai batas tepi zona photon, sebelum melalui garis ekliptika. Ketika
bumi berhadapan dengan matahari dan berada secara langsung tepat dibawah
galaksi, maka gravitasi akan berpengaruh banyak pada konstelasi alam semesta
karena perubahan medan magneti bumi.
Asteroid yang sebelumnya hanya berdiam diri di angkasa raya
akan tertarik ke atmosfer bumi. Gangguan pada medan magnet tersebut bisa jadi
mengakibatkan perubahan kecepatan daya tarik benda alam terhadap bumi. Sehingga
ratusan meteor atau asteroid yang berada sangat dekat dengan bumi akan
menghantam beberapa kawasan bumi saat itu. Hal ini akan menyebabkan tsunami dan
banjir bah di beberapa wilayah. Terjadi gempa bumi dan kabut asap yang meluas,
menutupi sinar matahari serta terjadi gesekan listrik yang menimbulkan petir.
Masa pemurnian total mungkin merupakan bagian akhir dari
kiamat kecil yang tanda-tandanya telah dijelaskan secara terperinci di dalam
Al-Qur’an, Hadits, Alkitab, Taurat, dan beberapa ramalan ahli falak terkenal.
Sebagai orang awam, kita tidak dapat percaya pada ramalan
ini sepenuhnya. Tugas para ilmuwan lah untuk memetakan dan membuktikan
kebenarannya. Karena bagaimana pun juga, ramalan hanya akan menjadi ilmiah
apabila memenuhi dua unsur, memiliki validitas dan reliabilitas atau terukur
dengan baik. Meskipun fenomenal ramalan-ramalan bangsa Maya seperti juga
Nostradamus, Santo Malachy, atau rahasia ketiga Fatimah adalah tidak absolut
dan tetap berpotensi mengandung kesalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar